Modal Nekat di Lomba Fisika
Jakarta, 06-10-2012
Tanggal enam di bulan Oktober ini tepatnya hari ini merupakan hari diadakannya penyisihan berbagai macam lomba, yaitu lomba matematika, kimia, biologi, dan fisika yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Jakarta untuk regional I. Aku sendiri mengikuti lomba fisika karena aku sangat suka pelajaran fisika. Aku mengetahui lomba ini dari salah satu guruku. Tadinya aku sangat semangat untuk menghadapi lomba ini karena ingin mencetak sebuah prestasi yang sangat membanggakan. Akan tetapi, beberapa hari kemudian semangat itu tiba-tiba saja menghilang, bukan karena aku harus membayar biaya pendaftaran tapi karena sesuatu yang lain yang juga membuatku menjadi sangat malas.
Sekolahku megirim dua tim untuk bidang fisika. Tim pertama ada Nia dan Indah, mereka berdua adalah dua orang yang paling diandalkan dalam bidang fisika karena mereka adalah peserta OSP tingkat dua. Aku sendiri ditempatkan di tim kedua bersama Gema, yaitu salah satu teman wanita yang sekelas denganku, Gema adalah satu orang yang baik, cantik, dan pintar dalam bidang fisika. Aku sangat merasa bersalah kepada Gema karena aku tidak mempersiapkan diri untuk menghadapi lomba itu.
Kami semua sepakat untuk berangkat bersama dari sekolah dan kumpul pukul 07.00. Sehari sebelum lomba bukannya mempersiapkan diri malah internet-an yang tidak jelas. Keseeokannya, seperti biasa aku bangun kesiangan dan tidak sempat shalat Shubuh. Aku berangkat dari rumah menuju sekolah sekitar pukul 06.30 dan sampai pukul 06.50 dengan diantar oleh ayahku. Di sekolah aku mendapati teman-teman sudah berkumpul dan siap-siap untuk berangkat. Tepat pukul 07.00 kami berangkat dari sekolah menuju Universitas Negeri Jakarta dengan diantar oleh guru pembimbing kami, yaitu Pak Herry yang juga merupakan guru fisika di sekolahku. Sekitar pukul 07.35 kami sampai di Universitas Negeri Jakarta, aku terkejut karena banyak sekali anak-anak yang datang padahal hanya sedikit yang mengikuti technical meeting-nya.
Saat melihat daftar nama peseta lomba fisika ternyata ada tujuh puluh lebih peserta yang mengikuti lomba ini, bahkan Nia dan Indah mengatakan anak-anak yang ikut OSN ada disini. Aku berkata dalam hati, "pasti mereka semua anak-anak yang pintar-pintar". Sejujurnya, aku sangat suka persaingan apalagi bersaing dengan orang-orang hebat. Seakan-akan kalau bisa mengalahkan mereka timbul rasa puas dan bangga dalam diri. Sekita pukul 09.30 lomba pun dimulai, betapa terkejunnya aku saat aku melihat soal-soal yang diberikan jauh lebih sulit dari soal tahun lalu. Aku sangat menyesal kenapa aku tidak mempersiapkan diri untuk lomba ini. Akhirnya, aku dan Gema mengerjakan soal-soal semampu kami, dari empat puluh butir soal yang diberikan yang berhasil kami jawab hanya 10 butir saja dalam waktu seratus menit. Rasanya sangat memilukan dan mengecewakan. Selama lomba berlangsung sesekali aku melihat ke peserta lain tapi bukan untuk bertanya atau menyontek, melainkan hanya untuk melihat apa mereka bisa mengerajakan soal-soal itu. Ternyata mereka pun "garuk-garuk kepala" sama seperti aku. Bahkan, Nia dan Indah hanya mampu menjawab 9 soal saja.
Seandainya aku memberikan perlawanan terbaik dan benar-benar mempesiapkan diri tidak mustahil aku mampu lolos dari babak penyisihan ini dengan lancar dan mudah. Aku hanya bisa berharap kami berdua bisa lolos dari babak penyisihan.
0 comments:
Mohon untuk berkomentar yang sesuai dengan artikelnya, jangan taruh live link di artikel manapun di blog ini. Harus ada sumber atau beri link dari artikel yang kamu kopas dari blog ini bila ingin kopas