Pendidikan Luar Sekolah

Sumber: hipsi.or.id

Pendidikan nasional bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, meningkatkan kecerdasan dan keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian, mempertebal semangat kebangasaan dan cinta tanah air. Dalam rangka membantu tercapainya tujuan tersebut, maka program rekreasi pendidikan di sekolah-sekolah perlu digalakkan. Sebagai media pendidikan, rekreasi pendidikan berfungsi untuk menambah/ memperkaya pengetahuan dan wawasan; meningkatkan ketangkasan dan keterampilan; mempengaruhi gairah belajar; menambah sikap hidup yang kreatif dan sosial; membentuk kepribadian yang lebih baik; menanamkan rasa kekaguman dan syukur terhadap ciptaan Tuhan Yang Maha Esa; serta menanamkan rasa cinta tanah air dan sebagainya.

Jelajah Pantai


Salah satu kegiatan rekreasi pendidikan dapat dilakukan dengan penjelajahan pantai. Penjelajahan panatai adalah melakukan rekreasi ke pantai atau laut dengan memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada di sekitar pantai dan laut. Kegiatan penjelajahan pantai akan menarik dan bermanfaat apabila diisi dengan berbagai permainan yang kreatif. Tujuan permainan-permainan kreatif yaitu untuk menciptakan kegembiraan, menambah keterampilan, keceradasan dan bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental.

Dalam melakukan kegiatan penjelajahan pantai harus selalu memperhatika segi keselamatan dan keamanan. Oleh karena itu, jangan memilih lokasi yang berbahaya. Lokasi atau tempat berbahaya yaitu banyak batu-batu karang tajam, banyak binatang laut yang berbahaya dan berbisa, kedalaman laut tak lebih dari dua meter, dan adanya pusaran arus gelombang laut yang besar. Agar kegiatan berjalan lancar dan aman, diperlukan persiapan yang matang sebelum melaksanakan kegiatan penjelajahan.

1. Macam-Macam Kegiatan Penjelajahan Pantai


a. Membuat maket pasir
    Membuat maket pasir dapat mengembangkan kreativitas siswa. Kegiatan membuat maket pasir  
    ini dapat diperlombakan antarkelompok agar kegiatan penjelajahan lebih menarik.

b. Mengumpulkan Benda laut
    Di sekitar pantai dan laut dapat ditemui bermacam-macam benda laut seperti kulit kerang, kulit
    siput, karang dan sebagainya. Benda-benda tersebut dapat dimanfaatkan untuk membuat kerajinan
    benda laut. Kegiatan membuat kerajinan benda laut merupakan kegiatan yang dapat dipilih dalam
    mengisi penjelajahan pantai. Kegiatan ini dapat menyalurkan bakat, minat, dan kemampuan siswa.
    Dalam melakukan kegiatan ini, siswa dapat dibagi dalam beberapa kelompok. Kelompok siswa
    harus dapat menyelesaikan kerajinan dalam waktu yang telah ditentukan. Pemenangnya dinilai
    dari kerapian, kreativitas, kerja sama, dan semangat.

c. Lari lintas pantai
    Lari lintas pantai dapat dilakukan dengan memilih dan menetapkan variasi rute yang melewati
    darat dan air dengan ber1.bagai kesulitan. Manfaatnya yaitu siswa dapat memperoleh peningkatan
    daya tahan, keterampilan, dan kesegaran jasmani. Kegiatan ini bisa diperlombakan baik
    perorangan maupun beregu.

2. Perencanaan Kegiatan


Penjelajahan pantai adalah kegiatan di luar ruangan shingga pelaksanaannya memerlukan perencanaan yang matang. Hal-hal yang dipertimbangkan dalam perencanaan seperti, waktu, tempat, musim, perizinan, biaya, jenis kelompok, jarak, jenis kegiatan, manfaat, dan keamanan.

Dasar Keterampilan Penyelamatan


1. Kecepatan Denyut Nadi dan Pernapasan


Kegiatan penjelajahan tidak boleh mengesampingkan keamanan dan keselamatan. Tim P3K harus memahami cara penyelamatan dengan baik. Kecepatan denyut nadi dan pernapasan seseorang harus diketahui dengan baik. Kecepatan denyut nadi dan pernapasan seseorang harus diketahui dengan baik. Umumnya, kecepatan denyut nadi orang dewasa normal antara 60 dan 80 per menit, untuk anak-anak lebih tinggi. Penderita yang mengalami kejutan (shock) denyut nadinya lebih cepat lagi. Tempat merasakan dan menghitung denyut nadi yang terbaik adalah pada pergelangan tangan dan pada pelipis di depan telinga. Menghitung pernapasan seseorang dapat dilakukan dengan cara memperhatikan berapa kali dada orang itu naik turun. Dalam keadaan istirahat, kecepatan bernapas orang normal adalah 14 kali per menit. Keadaan stres akan meningkatkan kecepatan pernapasan seseorang.

2. Tenggelam


Apabila pernapasan korban tenggelam berhenti maka segeralah lakukan metode pernapasan buatan. Metode pernapasan buatan, yaitu:
a. Metode tekan rongga dada
b. Metode holger nielson
c. Metode mulut ke mulut.

3. Memar dan Patah Tulang


Tulang-tulang yang bertemu pada persendian akan tetap pada posisinya, karena disambungkan dengan ikat sendi dan simpai sendi. Ikat dan simpai sendi ayng merupakan jaringan dalam dapat terkoyak karena perenggangan sendi secara paksa, tetapi hanya merusakkan kulit luar, dinamakan memar.

Keseleo (terkilir, distorsi) disebut memar sendi, akibat dari tekukan atau renggangan sendi yang terlalu keras, menyebabkan ikat-kat sendi koyak dan terjadi pendarahan. Sendi akan menjadi bengkak dan sulit digerakkan.

Tulang patah hampir selalu berarti simpai dan ikat sendi koyak. Jadi, antara jaringan dalam koyak, terkilir, dan patah tulang dan saling berkaitan, seiring terjadi bersama-sama. Sulit memastikan diikuti oleh rasa sakit, harus dicurigai terjadi patah tulang. Bagian yang luka mungkin kelihatan bengkok atau berposisi aneh. Korban mungkin tidak mudah menggerakkan bagian badan yang terlalu atau mungkin bagian itu bengkak.

Bila mencurigai korban mengalami patah tulang punggung, korban harus benar-benar terbaring diam sampai ambulans atau dokter tiba. Selimuti korban dengan jaket. Setiap gerakan akan membahayakan dirinya. Patah tulang mudah sekali membusuk bila perlakuan terhadap korban kasar dan ceroboh. Usahakan agar orang yang patah tulang tidak bergerak sama sekali sampai pertolongan medis tiba.

4. Pingsan


Pingsan bisa ditimbulkan oleh berbagai sebab, antara lain karena berdiri di terik matahari, perut kosong, kurang darah, kelelahan, ketakutan, terkena benturan, dan sebagainya. Pingsan yang disebabkan oleh hal yang umum bisa ditangani dengan prinsip membaringkan penderita di tempat yang teduh dan datar dengan kepala lebih rendah dari bagian tubuh lainnya. Kendurkan pakaian yang ketat atau menekan bagian-bagian tubuh. Kompreslah kepala dengan air dingin dan rangsanglah dengan bebauan. Bila penderita muntah letakkan kepalanya dalam kedudukan miring.

Bila penderita tidak bernapas, segera lakukan pernapasan buatan, senantiasa memeriksa mulut penderita, karena penderita yang pingsan mudah tercekik. Bersihkan mulutnya dari muntah atau gigi tanggal. Cara memberikan bantuan korban pingsan sebagai berikut:
a. Bila posisi korban tidak membahayakan dirinya, berikan ia pertolongan di tempat itu juga
b. Periksa napasnya.
c. Periksan apakah ia tidak tercekik (tersumbat)
d. Periksa bila ada pendarahan
e. Balut luka yang ditemukan
f. Jangan menggerakkan bagian yang terkena patah tualng
g. Tolong cegah bila penderita mengalami shock
h. Carilah bantuan pertolongan
i.  Jaga benda-benda milik penderita
j.  Jika ada kesempatan, segera minta bantuan dokter atau polisi.
k. Tetap tinggal beserta penderita sampai bantuan medis datang.

Keterampilan Memilih Perbekalan yang Sehat


Makanan yang dipersiapkan untuk perjalanan sebaiknya banyak mengandung protein, vitamin, mineral, dan kalori tinggi. Jangan membawa makanan yang kurang variatif dari nilai-nilai tersebut, misalnya hanya banyak mengandung karbohidrat.

Minuman yang dipersiapkan usahakan menghindarai minuman kaleng, berwarna dan kemasan (sachet). Lebih baik membawa air putih.

 

0 comments:

Mohon untuk berkomentar yang sesuai dengan artikelnya, jangan taruh live link di artikel manapun di blog ini. Harus ada sumber atau beri link dari artikel yang kamu kopas dari blog ini bila ingin kopas